DUMAI (AktualBersuara.Com) – Mundha Heriyanto Sihotang (52) adalah seorang kepala keluarga dengan dua orang anak yang masih duduk di bangku sekolah. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya Sihotang bekerja disalah satu kebun kelapa sawit milik warga.
Sebagai pekerja kebun tentu saja penghasilannya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah anak-anaknya.
Sihotang seorang pekerja keras yang ulet, ia tidak tinggal diam hanya mengandalkan upahnya sebagai pekerja kebun. Di sela-sela waktu luangnya jika tidak ada pekerjaan di kebun ia mencari aktivitas yang bisa menghasilkan uang. Untuk menambah penghasilannya Sihotang membuka usaha bengkel kecil-kecilan di rumahnya.
“Lumayan lah buat nambah-nambah penghasilan, saya hanya buka khusus untuk tambal ban sepeda motor saja. Di samping tidak terlalu ribet alat-alat yang dibutuhkan pun tidak banyak, bahkan sebagian besar alat-alat saya rakit sendiri. Ya namanya juga usaha apa saja saya jalani yang penting halal dan tidak melanggar hukum,” katanya saat dijumpai di Puskesmas Bukit Timah, Senin (07/03/22) Minggu lalu.
Sihotang dan keterdaftarnya sebagai peserta JKN-KIS pada segmen Penerima Bantuan Iuran Pemerintah Daerah (PBI APBD). Selama terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, Sihotang dan keluarga memang belum pernah memanfaatkan kartu KIS untuk rawat inap.
Ia mengaku pernah hanya sakit demam biasa dan berobat sampai di Puskesmas saja. ia berharap jangan sampai sakit, walaupun biaya berobatnya dijamin JKN-KIS.
“Syukurlah pemerintah memberikan jaminan pelayanan kesehatan apalagi masyarakat seperti saya ini yang tidak mempunyai penghasilan tetap. Untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari saja rasanya sudah berat ditambah lagi sejak pandemi Covid-19 ini sangat terasa imbas ekonominya ke masyarakat. Kalau harus memikirkan lagi biaya berobat, tak tahu lah mau bagaimana lagi. Oleh sebab itu, saya sangat tenang karena telah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS, jadi tidak pusing lagi memikirkan bila suatu saat nanti sakit karena sudah ada yang menjamin,” ungkapnya.
Sejauh ini Sihotang dan keluarganya memang belum pernah mengalami sakit yang serius yang mengharuskan rawat inap, baru sebatas berobat ke FKTP saja. Namun ia sangat bersyukur dengan adanya Program JKN-KIS sudah lepas satu beban biaya berobat yang harus ditanggungnya.
“Saya harap Tuhan selalu memberikan kesehatan kepada saya dan keluarga. Kartu JKN-KIS ini penting bahkan sangat penting, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan nanti kalau Tuhan memberikan kita penyakit kita tak bisa menghindarinya, tapi kewajiban kita sebagai makhluk-Nya untuk terus berupaya menjaga kesehatan dengan menjaga pola makan, olahraga dan istirahat yang cukup. Terima kasih Pemerintah dan BPJS Kesehatan, saya harap Program JKN-KIS ini tetap dipertahankan karena sangat bermanfaat dan sangat membantu masyarakat,” jelas Sihotang. ** (Red/Brt)