DURI (AktualBersuara.Com) – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kadis PUPR) Kabupaten Bengkalis, Ardiansyah, ST., MT melalui Kepala Bidang Irjauzi Syaukani, ST didampingi Kepala UPT Workshop dan Alat Berat Mandau Rudi Rinaldo tampak meninjau satu unit jembatan darurat yang terletak di bilangan jalan Masjid Nur Iman, RT.02 RW.10, Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Duri. Minggu (29/05/22).
Peninjauan dilakukan guna melihat langsung kondisi jembatan berbahan dasar susunan kayu yang menghubungkan permukiman penduduk di lingkungan tersebut. Melintang di atas sebuah aliran sungai, kondisi jembatan itu sangatlah memprihatinkan.
Berdasarkan pantauan awak media di lapangan, jembatan tersebut sudah keropos dan menyimpan potensi bahaya bila tak cermat melangkah di atasnya. Belum lagi, jembatan itu kerap dilalui pengendara yang bermukim di seberang sungai, keadaan ini membuat hati kian pilu.
Kepiluan diungkap Rio Sentosa, Lurah Pematang Pudu. Ia menegaskan, jembatan tersebut telah berulang kali ditinjau oleh berbagai pejabat dan pemangku kepentingan di Negeri Junjungan, akan tetapi sampai kini tak kunjung mendapat sentuhan perbaikan.
“Apalagi kemarin saat hujan lebat turun, jembatannya saja sampai tergenang banjir. Otomatis perlintasan warga di seberang sungai lumpuh total. Kalau mau melintas, harus pakai sampan. Kalau tak punya sampan, bisa terjebak sampai air surut,” kata Rio Sentosa.
Mantan Lurah Babussalam ini mengatakan, bila warga nekat memaksakan niat menyeberangi jembatan saat banjir meninggi, nyawa jadi taruhan. Sebab, jembatan darurat itu sudah keropos dan penuh lubang di sela-sela susunan kayu. Belum lagi, jembatan itu tak disertai handling atau pegangan pengaman, tingkat bahaya berujung maut kian kritis.
Dijelaskannya secara rinci, fasilitas yang memerlukan sentuhan perubahan itu sudah berulang kali diusulkan dan sudah masuk dalam daftar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat Kelurahan, Kecamatan bahkan Kabupaten Bengkalis. Bahkan, perubahan fisik jembatan itu kerap disebut masuk dalam daftar prioritas Musrenbang sejak 2019 lalu.
Akan tetapi sampai saat ini kondisinya tak berubah, bahkan fisiknya semakin reot dan usang dimakan waktu serta lapuk lantaran sering tergenang banjir. Rio khawatir bila jembatan di jalan Masjid Nur Iman ini tak kunjung diperbaiki, warga sekitar yang menjadi korbannya.
“Kami mohon, jangan sampai ada warga yang hanyut karena memaksakan diri melintasi jembatan darurat ini. Sangat bahaya sekali, kami harap dapat segera diperbaiki dengan kondisi fisik dan ukuran yang lebih mumpuni, safety dan nyaman untuk dilalui warga maupun kendaraanya,” pinta Rio.
Terkait kisah pilu Rio, Irjauzi Syaukani turut prihatin melihat kondisi jembatan darurat itu. Belum lagi saat melihat lalu lalang kendaraan warga di atas jembatan, ia semakin getir.
“Melihat kondisi dan sisi keamanan, jembatan darurat ini perlu dibenahi. Sebab, sangat bahaya bila terus dibiarkan begini,” ungkap Syaukani.
Selain harus dibuatkannya jembatan baru yang lebih layak, bantaran sungai juga harus dipasangi konstruksi turap agar tepiannya tak tergerus. Bila tak dilengkapi turap, tepian sungai bakal tergerus dan membuat bidang sungai melebar dengan kedalaman yang mendangkal.
Bila mendangkal, debit air bakal kembali meluap ke permukiman penduduk. Selain itu, kehadiran turap bantaran juga bermanfaat untuk menghindarkan gerusan bibir sungai yang mendekat ke permukiman penduduk setempat.
“Harapannya sungai ini bisa dinormalisasi, diturap agar tak semakin tergerus dan dibuatkan Jembatan yang lebih layak. Jadi kalau banjir, tak lagi jadi persoalan. Keadaan ini akan kami sampaikan ke Pimpinan untuk bisa dibawakan dalam pembahasan, mari kita sama-sama berharap agar kondisi saat ini dapat segera teratasi dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis di bawah kepemimpinan Ibu Kasmarni, S.Sos., M.MP sebagai Bupati,” hatur Kabid Bina Marga Dinas PUPR Bengkalis ini.
“Sembari kami sampaikan gambaran di lapangan kepada Pimpinan, kami juga berharap masyarakat lewat perangkat Kelurahan bisa kembali menyuarakannya bertahap ke tingkat (pemerintahan) yang lebih tinggi, seperti ke Kecamatan agar kemudian bisa disampaikan lagi ke Kabupaten. Mari sama-sama kita kawal, agar situasi yang ada saat ini dapat dibenahi di waktu mendatang,” ajaknya.
Turut hadir dalam peninjauan, Perangkat kelurahan Pematang Pudu, Lurah Babussalam Merry Haryani dan sejumlah perangkat Dinas PUPR Bengkalis, serta Staf Workshop Mandau. ** (Red/Brt)